Cari Blog Ini

Senin, 17 Desember 2012

SISTEM INFORMASI MANAJEMAN

Konsentrasi: Pemasaran


Advertising 1



I. PENDAHULUAN



     Para arkeolog meyakini, advertising sudah ada sejak zaman dulu. Advertising dilakukan dalam berbagai bentuk “mempublikasikan” berbagai peristiwa (event) dan tawaran (offers). Metode iklan pertama yang dilakukan oleh manusia sangat sederhana. Pemilik barang yang ingin menjual barangnya akan berteriak di gerbang kota menawarkan barangnya pada pengunjung yang masuk ke kota tersebut. Iklan sudah dikenal manusia dalam bentuk pesan berantai (word of mouth) yang bentuknya pengumuman-pengmuman. Pesan berantai itu disampaikan dari mulut ke mulut untuk membantu kelancaran proses jual-beli. 

     Ada tiga istilah yang umum dipakai di indonesia untuk menyebut advertising, yaitu: reklame, advertensi, dan iklan.reklame berasal dari bahasa belanda yang dieja sebagai reclame.kata itu juga berasal dari bahasaperancis reclamare. Advertensi berasal dari bahasa belanda advertentie yang juga mengacu pada bahasa inggris advertising.Sedangkan iklan yang umum dipakai dalam bahasa Melayu berasal dari bahasa Arab i'lan atau i'lanun secara harfiah berarti informasi. 

     Banyak definisi diberikan bagi kata ‘periklanan’, akan tetapi salah satu yang paling sederhana dengan harapan agar kita tidak berdebat soal ini. Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan pembuat barang, atau pemasok jasa dengan masyarakat banyak atau sekelompok orang tertentu yang bertujuan untuk menunjang upaya pemasaran. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan gambar, suara atau kata-kata, gerak atau bau yang disalurkan melalui media atau secara langsung. Berdasarkan pengertian ini maka ‘Biro Iklan’ adalah lembaga usaha yang memberikan jasa periklanan bagi siapa yang membutuhkan baik perorangan, perusahaan pembuat barang atau pemasok jasa bahkan pemerintah.

     Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan advertising. Dimulai dari penemuan mesin cetak Gutenberg 1450, berdirinya stasiun radio pertama di dunia (KDKA) yang lahir di Pittsburgh pada tahun 1920, berdirinya stasiun TV pertama NBC pada tahun 1939 sampai pemasaran melelui internet yang membuka batas baru bagi periklanan dan memberikan kontribusi pada ‘boomingnya’ “dot-com” tahun 1990.

    Internet merupakan suatu media informasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang khas yang dapat merupakan peluang ataupun tantangan bagi industri advertising. Ciri yang paling menonjol yang membedakan internet dengan media informasi lain adalah bahwa internet merupakan media informasi interaktif yang memungkinkan user berinteraksi tanpa kehadiran secara fisik.

       I-advertising atau web advertising atau yang lebih kita kenal dengan iklan dengan media internet merupakan potensi bisnis yang mempunyai prospek yang bagus. Agar peluang ini dapat diraih maka kita harus mengetahui seluk beluk periklanan dengan menggunakan media internet.



II. PERMASALAHAN



     Berkembangnya industri periklanan khususnya periklanan di internet memberikan peluang bisnis yang potensial bagi para pelaku usaha di bidang ini. Ada beberapa cara yang dilakukan para pengiklan untuk menawarkan produknya melalui media internet, namun sebagaimana bentuk advertising dengan media lain tentu efektifitas selalu menjadi bahan pertimbangan.

     Internet merupakan media informasi yang bisa dikatakan baru apabila dibandingkan dengan media informasi lain. Untuk mendapatkan iklan yang baik diperlukan orang-orang yang kreatif dan inofatif. Keterbatasan sumber daya manusia merupakan suatu kendala yang harus dihadapi dalam hal ini. 



III. PEMBAHASAN



     I-Advertising atau yang dikenal juga sebagai Web Advertising membutuhkan kepraktisan. Dengan pertimbangan bahwa dalam empat tahun ke depan, I-Advertising akan memperoleh porsi yang signifikan dalam alokasi dana pemasaran, pengiklan butuh mengetahui dan mengadopsi apa yang harus dibangun dan apa yang harus harus dibeli dalam rangka beriklan di Internet. 

     Untuk mengetahui berbagai model atau metoda dalam beriklan di internet dengan mengetahui seluk beluknya maka agar suatu iklan lebih efektif perlu diketahui beberapa hal. Ada tiga pilihan jenis situs bagi pengiklan untuk memasarkan produknya:

1. Situs bertujuan (destiniation sites), yang menggunakan informasi, hiburan, dan barang-barang produksi bernilai tinggi untuk meraih user dan membawa mereka kembali;
2. Situs mikro (micro-sites), sebuah kanal kecil yang terdapat di situs atau jaringan tempat kita beriklan;
3. Kampanye banner (banner campaign) dan web advertising berbiaya rendah lainnya seperti sponsorhip. Produk yang dapat dijual secara online dan mudah dikiirim, atau dapat dikirim secara digital seperti musik, tiket, buku dan software, dapat menggunakan situs bertujuan (destination sites). Hal ini untuk mendukung segala sesuatu yang berkaitan dengan brand awareness dan dukungan purna jual. Tetapi bila Internet tidak memungkinkan perusahaan Anda menawarkan produk dengan lebih cepat, lebih murah atau lebih baik, sebaiknya Anda tidak memilih situs bertujuan. 
Kemudian, penjualan produk yang kompleks seperti komputer, mobil, dan hasil-hasil industri lainnya dapat menggunakan situs Web untuk menghemat biaya, dan juga menyediakan layanan untuk menerangkan detail spesifikasi, konfigurasi, dan memperoleh dukungan produk secara online.

  • Situs Bertujuan (Destination Sites) 
      Situs bertujuan merupakan pilihan bijak jika perusahaan berniat menggunakan Internet sebagai sarana full-fledge, untuk pertukaran informasi dengan pelanggan, seperti dalam penjualan buku. Pengiklan yang akan membangun destination sites harus memiliki pengalaman yang matang. Sebuah perusahaan bisa membelanjakan miliaran rupiah untuk membangun sebuah destination sites dan lebih banyak lagi untuk biaya pemeliharaannya. Sebuah situs yang tanggung (half-baked), hanya akan menghancurkan merek. Jangan anggap remeh jumlah interaksi dengan pelanggan yang terjadi. Anda harus memiliki tim customer service untuk menjawab seluruh e-mail yang masuk selama tujuh hari dalam seminggu. 

     Kedua, lisensi, bukan isi. Kebenaran isi menunjukkan citra pengiklan yang sesungguhnya. Ketika Toyota pertama kali berkecimpung dalam Web, mereka menciptakan tujuh majalah lifestyle yang berbeda. Sekarang, hanya "Car Culture" yang diingat dan besar kemungkinan menjadi penerbitan kendaraan besar. Hal ini mengajarkan bahwa isi haruslah berkaitan dengan jenis usaha. 

    Ketiga, promosi. Setiap kali situs baru diluncurkan, perusahaan harus mempromosikannya. Perusahaan yang bijak akan mengalokasikan setidaknya 20 persen dari keseluruhan dana interaktif mereka untuk mempromosikan situs online-nya. Perusahaan juga dapat mencantumkan alamat situs dalam iklan media cetak maupun televisi, kemasan produk dan lain-lain. Bisa juga digunakan pencantuman dalam search engine dan trading link dengan situs lain. 



  • Situs Mikro (Micro-Sites) 
     Situs mikro memungkinkan pengiklan mengkomunikasikan keuntungan produk lebih mendalam dan mengumpulkan informasi mengenai pelanggan tanpa mengeluarkan biaya sebagaimana situs Web yang full-blown. Bagi para pengiklan yang menawarkan produk seperti busana dan alat-alat rumah tangga harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Menempatkan situs mikro di mana khalayak berada. Konon tiga juta dollar AS dibelanjakan Levi’s untuk menempatkan situs mikronya pada semua situs-situs anak muda ternama selama berbulan-bulan. Perusahaan alat-alat rumah tangga seperti Whirpool harus melekatkan produk-produk terpilihnya di berbagai situs seperti remodeling.hw.net.

2. Petunjuk pemeliharaan merupakan bagian periklanan. Penyamaran kandungan komersial seperti dikemukakan dalam tajuk rencana alam mengurangi/merusak kepercayaan terhadap citra merek yang ingin dibangun. 



  • Banner
     Kebanyakan perusahaan yang memasarkan barang-barang kebutuhan konsumen (consumer goods) harus menggunakan sumber daya mereka untuk membangun banner interaktif. Banner harus bisa mengundang orang yang melihatnya untuk mengkliknya, mendaftarkan diri untuk jadi pemenang (bila ada undian dan sejenisnya), dan memesan produk yang ditawarkan. Itu yang pertama. 

     Kedua, mensponsori isi/rubrik yang tepat. Bahkan, merek "Tide" milik P&G harus mencari cara untuk mensponsori jadwal online setiap Little League di negara-negara bagian. Sebuah logo dan positioning yang tepat, cukup untuk membuat sebuah impresi. 

    Ketiga, pemeliharaan situs korporasi. Perusahaan butuh berhadapan dengan publik yang menggunakan mesin pencari (search engine) dan melayani hubungan dengan investor (investor relations) dan kelompok-kelompok perekrutan (recruiting groups). Tetapi merek-merek yang telah dikenal luas sebaiknya jangan melumuri situsnya dengan informasi produk. Tabung saja buat berbagai kampanye kreatif. 



  • Bayaran 
     Ruang iklan dan harga biro iklan/agensi selalu berubah-ubah. Karena itu sebaiknya para pengiklan selalu menegoisasikannya. Ukuran yang dipakai biasanya CPM, yakni biaya yang dikeluarkan untuk per seribu netter yang mengunjungi situs tertentu. Pengiklan juga bisa menggunakan hasil click-trough sebagai indikator keberhasilan iklan. Namun hal lazim adalah bila sejak awal sebuah perusahaan yang menyediakan ruang untuk beriklan, telah menentukan harga tertentu untuk setiap ruang atau jenis iklannya.
     Sumber daya manusia sebagai tulang punggung industri periklanan merupakan bagian yang penting yang tak dapat dipisahkan dari industri ini. Untuk mendapatkan produk iklan yang unggul selain diperlukan kemampuan teknis pembuatan iklan juga diperlukan beberapa paengetahuan dan kemampuan penunjang seperti berikut :

1. Artistik.
Unsur keindahan merupakan bagian yang berpengaruh signifikan terhadap efektifitas sebuah iklan. Suatu sajian yang menarik akan lebih dapat ”menghipnotis” masa dengan lebih sebagaimana tujuan iklan tersebut.
2. Jurnalistik.
BELAJAR jurnalistik tak harus menjadi jurnalis. Siapa saja boleh dan dapat belajar jurnalistik. Ilmu ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung keperluan studi, pekerjaan, memperoleh "pekerjaan" sebagai penulis, pengembangan diri, tambah wawasan dan relasi, maupun sekadar hobi.

     Di sisi lain, unit-unit di sebuah lembaga pers pun perlu belajar jurnalistik. Misalnya unit iklan, personalia, promosi, sirkulasi, umum, pracetak dan percetakan. Mengapa? Supaya insan periklanan dapat "satu bahasa" dan memiliki tambahan kompetensi sehingga dapat melayani masyarakat lebih baik.

        Iklan di media internet tidak saja dituntut untuk tampil kreatif tapi juga detail dari sebuah produk yang layak diperhitungkan. Dengan space yang terbatas, tentu sajian iklan tidak bisa sangat rinci. Karenanya, diperlukan keahlian penulisan dalam memilih segi-segi yang penting dan menarik. Pengetahuan dan keahlian di bidang jurnalistik juga merupakan modal bagi para insan periklanan untuk mengetahui gejala sosial dan pola komunikasi manusia dari jaman ke jaman.



IV. KESIMPULAN



Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Agar suatu iklan di internet lebih efektif perlu diketahui berbagai model atau metoda dalam beriklan di internet dengan mengetahui seluk beluknya. Ada tiga pilihan jenis situs bagi pengiklan untuk memasarkan produknya, yaitu situs bertujuan (destiniation sites), situs mikro (micro-sites) serta kampanye banner (banner campaign) dan web advertising.


2. Untuk mendapatkan produk iklan yang unggul selain diperlukan kemampuan teknis pembuatan iklan juga diperlukan beberapa paengetahuan dan kemampuan penunjang antara lain yaitu tentang artistik dan jurnalistik.




Advertising 2

Kasus Iklan yang Tidak Etis


Contoh video:
 




PENDAHULUAN

  • Latar belakang


        Akhir-akhir ini sangat banyak iklan yang melanggar etika demi mendongkrak popularitas produknya. Banyak iklan yang mempromosikan sebuah produk dengan menampilkan adegan-adegan atau hal-hal yang tidak seronoh dan tidak seharusnya ditampilkan. Jelas iklan-iklan tersebut sangatlah melanggar etika bisnis.

        Menyimak iklan yang kami amati yang berasal dari luar negeri, iklan yang menampilkan adegan tidak seronoh tersebut adalah hal yang biasa. Tetapi jika dilihat dari etis atau tidaknya iklan tersebut itu adalah hal yang sangat tidak etis. Contohnya adalah iklan properti Holz Land, iklan sepatu BUNKER Footwear, iklan kertas AA, iklan susu Frisian Flag dan iklan burger Nando’s.

      Iklan Holz Land, kertas AA dan burger Nando’s sangat jelas memperlihatkan bagian tubuh wanita yang tidak seharusnya diperlihatkan. Hal ini membuat harga diri seorang wanita terlihat sangat rendah. Lalu iklan sepatu BUNKER dan susu FRISIAN FLAG pada awalnya membuat konsumen berpikiran negatif dengan adegan-adegan yang diperlihatkan pada kedua iklan tersebut.

       Tentunya iklan tersebut bisa dilihat oleh semua kalangan baik orang dewasa maupun anak kecil. Mungkin bagi orang dewasa yang cukup umur melihat iklan tersebut merupakan hal yang biasa dikarenakan iklan tersebut merupakan salah satu cara produsen menarik minat konsumennya. Tapi apabila anak kecil yang melihatnya akan membawa dampak negatif bagi si anak itu sendiri.



PEMBAHASAN

  •  Permasalahan


 Dalam kasus diatas dapat kita nilai bagaimana perusahaan – perusahaan tersebut telah melanggar prinsip-prinsip dan aturan-aturan moral, mereka menjual produknya dengan memanfaatkan hal-hal yang berbau asusila untuk menarik konsumen. Namun kebanyakan model-model yang mereka gunakan adalah perempuan dengan menampilkan bagian-bagian tubuh para model tersebut.
Hal ini terjadi karena itu adalah salah satu cara perusahaan untuk menarik minat konsumen membeli produk mereka. Banyak pendapat sekarang ini yang mengatakan bahwa dengan menggunakan model yang berpenampilan menarik akan banyak menarik konsumen. Maka dari itulah banyak perusahaan yang menggunakan model-model yang menarik dikarenakan adanya juga penelitian bahwa konsumen juga meminta model-model yang menarik untuk semakin meningkatkan minat mereka membeli produk produsen.
Namun, permasalahan yang terjadi disini adalah :
1.       iklan—iklan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan itu banyak yang melanggar norma dan etika susila. Banyak iklan yang merendahkan harkat dan martabat wanita sehingga hal itu membuat sebagian kalangan memprotes iklan tersebut. Namun tetap saja iklan itu ditayangkan oleh produsen untuk memasarkan produknya.
2.       Iklan-iklan tersebut dijadikan alat bagi perusahaan dan hanya mementingkan kepentingan perusahaan itu sendiri. Tanpa mementingkan dan memikirkandampak negative dari iklan yang ditampilkan tersebut. 
3.        Persaingan yang tidak sehat itu akan muncul ketika salah satu perusahaan yang mengiklankan produknya dengan iklan yang tidak etis kemudian iklan tersebut  diikuti oleh para pesaingnya. Karena itu dianggap sebagai salah satu factor agar iklannya lebih dikenal oleh masyarakat luas.
4.       Iklan-iklan yang tidak etis tersebut tidak memperhatikan agama yang ada di dalammasyarakat. Contohnya seperti agama Islam, dalam agama islam pasti perbuatan tersebut sangatlah tidak boleh untuk dilakukan, mengingat iklan yang tidak etis tersebut sangatlah mengarah pada pornografi.
5.       Ketika iklan  yang tidak etis tersebut di ingat oleh masyarakat, masyarakat pasti akan lebih mengingat iklan tersebut dari pada produknya.
Di zaman yang semakin modern ini, dikhawatirkaniklan yang tidak etis tersebut terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Yang awalnya iklan tersebut tidak layak untuk dilihat seiring dengan perkembangan zaman iklan tersebut menjadi layak untuk di pertontonkan. Itu sangat tidak sesuai dengan etika.

Refleksi tentang etika periklanan ini mengingatkan kita bahwa penalaran moral selalu harus bernuansa dengan menyimak dan menilai situasi konkret. Prinsip – prinsip etis yang penting dalam konteks periklanan sudah dipelajari sebelumnya (tidak boleh berbohong, otonomi manusia harus dihormati). Dalam pasal terakhir ini kita memandang 4 faktor berikut yang harus dipertimbangkan dalam menerapkan prinsip – prinsip tersebut, jika kita ingin membentuk penilaian etis yang seimbang tentang iklan: maksud si pengiklan, isi iklan, keadaan publik yang tertuju dan kebiasaan dibidang iklan.

·         Maksud Pengiklanan
 jika maksud pengiklan tidak baik, dengan sendirinya moralitas iklan itu menjadi tidak baik juga. Jika maksud si pengiklan baik maka moralitas iklan akan baik juga. Dalam iklan, pengiklan tidak semata-mata memasarkan produknya saja tetapi di dalamnya harus ada tujuan. Dalam kelima iklan tidak etis (properti Holz Land, iklan sepatu BUNKER Footwear, iklan kertas AA, iklan susu Frisian Flag dan iklan burger Nando’s.) target market utamanya adalah remaja dan dewasa. Tetapi iklan bersifat universal dan siapa saja yang dapat melihat iklan tersebut termasuk anak-anak dibawah umur. Oleh karena itu, pengiklan harus memikirkan dampak negatif dan positif terhadap iklan yang mereka buat.

·         Isi iklan
Menurut isinya iklan harus benar dan tidak boleh mengandung unsur yang menyesatkan dan mengandung unsur pornografi. Iklan tentang hal yang tidak bermoral, dengan sendirinya menjadi tidak etis. Isi dari iklan seharusnya tidak jauh dari produk  yang dipasarkan. Tetapi pada kenyataannya seperti contoh iklan Nando’s Burger dalam iklannya memperlihatkan bagian tubuh wanita yang seharusnya tidak di perlihatkan. Seharusnya pengiklan mengganti iklan yang baik dan menghibur bukan sebaliknya.

·         Keadaan publik/masyarakat yang tertuju
Yang dimengeti disini dengan publik adalah orang dewasa yang normal dan mempunyai informasi yang cukup tentang produk atau jasa yang di iklan kan. Dalam setiap masyarakat terdapat orang naif, tetapi janganlah mereka diambil sebagai patokan untuk menilai moralitas iklan. Namun demikian perlu diakui bahwa mutu publik sebagai keseluruhan bisa sangat berbeda. Dalam masyarakat dimana taraf pendidikan rendah dan terdapat banyak orang sederhana yang mudah tertipu. Tentu harus dipakai standart lebih ketat daripada dalam masyarakat dimana mutu pendidikan rata – rata lebih tinggi atau standar ekonomi lebih maju.

·         Kebiasaan dibidang periklanan
Periklanan selalu dipraktekkan dalam rangka suatu tradisi. Dalam tradisi itu orang sudah biasa dengan cara tertentu disajikan iklan. Sudah ada aturan main yang disepakati secara benar dan yang sering tidak dapat dipisahkan dari etos yang menandai masyarakat itu. seperti halnya juga dibidang – bidang lain, tradisi itu menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dan peranan pemerintah seharusnya lebih tegas dalam memilih iklan yang akan di publikasikan.




KESIMPULAN dan SARAN


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian mengenai masalah periklanan dan etika bisnis, dapat penulis kemukakan beberapa kesimpulan yakni :
·         pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang mana di dalamnya terdapat individu dan kelompok untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain
·         Iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (surat kabar atau majalah) atau ditempat umum.
·         Etika Bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu wilayah prilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis
·         di Indonesia khususnya terdapat permasalahan-permasalahan dalam dunia periklanan terutama menyangkut iklan yang tidak mendidik, iklan yang cenderung menjelek-jelekan produk lain.
Dalam periklanan kita tidak dapat lepas dari etika. Dimana di dalam iklan itu sendiri mencakup pokok-pokok bahasan yang menyangkut reaksi kritis masyarakat Indonesia tentang iklan yang dapat dipandang sebagai kasus etika periklanan. Iklan mempunyai unsur promosi, merayu konsumen, iklan ingin mengiming-imingi calon pembeli. Karena itu bahasa periklanan mempergunakan retorika sendiri. Masalah manipulasi yang utama berkaitan dengan segi persuasive dari iklan (tapi tidak terlepas juga dari segi informatifnya). Karena dimanipulasi, seseorang mengikuti motivasi yang tidak berasal dari dirinya sendiri, tapi ditanamkan dalam dirinya dari luar. Maka di dalam bisnis periklanan perlulah adanya kontrol tepat yang dapat mengimbangi kerawanan tersebut.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Jumat, 19 Oktober 2012

SIM - Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".


Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a.    Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b.    Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c.    Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d.    Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
 

Konsep pemasaran

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
  1. Orientasi pada Konsumen
  2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
  3. Kepuasan Konsumen

Konsep pemasaran

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
  1. Orientasi pada Konsumen
  2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
  3. Kepuasan Konsumen 

PERANAN PEMASARAN
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.

Berubahnya Praktik Pemasaran dengan Internet

(internet marketing)
Munculnya internet telah sangat meningkatkan kemampuan perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit, dan dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membuat tawaran menjadi lebih pribadi. Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan mereka.
Pers populer telah memberikan perhatian yang besar pada situs web konsumen. Pada tahun 2000, lebih dari 106 juta orang Amerika masuk online, dengan 80 persen mencari informasi, 73 persen mencari produk atau jasa sebelum membelinya, 68 persen mencari informasi perjalanan, dan 65 persen mencari informasi tentang film, buku, dan kegiatan waktu luang.
Dari data tersebut, terlihat internet memang tempat menjadi pemasaran produk dan jasa yang paling menjanjikan saat ini. Karena jangkauan yang luas, ke seluruh dunia. Selain itu juga karena pasarnya yang tertarget dan sistem otomatisasinya, membuat pemasaran jadi lebih efektif dan efisien dari segi biaya, waktu dan tenaga. Sebenarnya masih banyak lagi kelebihan-kelebihan dalam memasarkan suatu bisnis melalui internet.

Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".

Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1.    Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

2.    Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.

3.    Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4.    Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

5.    Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6.    Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Konsep Pemasaran Inti
1.    Pasar sasaran dan segmentasi
2.    Tempat pasar, ruang pasar, dan metamarket
3.    Pemasar dan calon pelanggan
4.    Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
5.    Produk, tawaran, dan merek
6.    Nilai dan kepuasan
7.    Pertukaran dan transaksi
8.    Relasional dan jaringan kerja
9.    Saluran pemasaran
10.    Rantai pasokan
11.    Persaingan
12.    Lingkungan pemasaran
13.    Program pemasaran

Strategi Pemasaran
Hellriegel D &Slocum JW mengemukakan 2 jenis strategi pemasaran, yaitu :
1.    Market penetration strategy, yang berupaya untuk meningkatkan pemasaran pada pasar yang sekarang ada melalui produk yang sekarang telah ada pula. Kegiatan yang dilakukan meliputi upaya meningkatkan jumlah pembelian dari produk, mencoba menarik konsumen yang sekarang menggunakan produk dari kompetitor/pesaing atau malahan sekaligus membeli kompetitor tersebut.

2.    Market development strategy yaitu upaya mencari pasar baru dari produk yang sudah ada. Tiga kegiatan utama mencari pasar baru ini adalah menemukan pasar secara geografis (contoh : buka cabang di daerah lain), menemukan target market baru (contoh : video yang tadinya untuk presentasi ilmiah kemudian dipasarkan untuk hiburan dalam rumah tangga) serta menemukan penggunaan baru dari produk yang ada (misalnya mobil niaga diubah menjadi mobil keluarga).
Fungsi manajemen pemasaran

Fungsi manajemen pemasaran meliputi riset konsumen, pengembangan produk, komunikasi-promosi, distribusi, penetapan harga dan pemberian service. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani, memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen.


ARTI  FUNGSI  MANAJEMEN  PEMASARAN
Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan( yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir ) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.  Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar

Kamis, 03 Mei 2012

SAP unit 5 LESSON 3

 SOAL
 
1. Jelaskan mySAP Financials application component controlling 
2. Jelaskan bagaimana cara pandang membagi akuntansi dari perspektif internal dan eksterneal perusahaan. 
3. Tujuan dari financial statement
4. Jelaskan FI dan CO
5. Jelaskan dan gambarkan component of management accounting. 
6. Jelaskan komponed CO dan EC (enterprise controlling) terdiri dari beberapa key controlling capabilities.. apa saja? 
7. Jelaskan cost center accounting
8. Jelaskan Internal orders
9. Jelaskan Activity based costing
10. Jelaskan Product cost controlling
11. Jelaskan Profitability analysis 
12. Sebutkan dua key enterprise capabilities
13. Jelaskan profit center accounting 
14. Jelaskan Consolidation 
15. Jelaskan master data
16. Gambarkan organizational element in controlling
17. Jelaskan the controlling area
18. Jelaskan overhead cost controlling
19. gambarkan Overhead cost controlling
20. Jelaskan cost center accounting 
21. Jelaskan Internal oder
22. Jelaskan jenis-jenis internal order
23. Gambarkan  internal order
24. Jelaskan activity based costing
25. Jelaskan Product cost controlling 
26. Jelaskan tools product cost controlling 
27. Jelaskan manfaat dari  product cost contro lling
28. gambarkan activity based costing.
29. Jelaskan profit center accounting 
30  Jelaskan Integration 
31. Jelaskan financial accounting
32. Jelaskan asset accounting 
33. Jelaskan material management
34. Jelaskan material consumption  
35. Jelaskan production planning . 
36. Jelaskan Personnel administration and payroll   
37. Gambarkan Cost and Revenue element accounting
 
JAWABAN 
 
      1.   mySAP Financials application component controlling:
Contains all accounting function necessary for efective controlling.
  
  2.Jelaskan bagaimana cara pandang membagi akuntansi dari perspektif internal dan eksterneal perusahaan.
If an organizational divides accounting into internal  and external  viewpoints, CO represents the  internal  accounting perspective because it provides information for managers-those who are inside an organization and are charged with directing sand controlling its operation.
  
3. Tujuan dari financial statement
Financial statements required for external reporting purposes (for examples, balance sheet and P&L statements) are created in F1. These external reportingrequirements are typically established by general accounting standards like GAAP or IAS, as well as by various legal requirements mandated by regulatory authorities. 
 
4.    Jelaskan FI dan CO
For created a financial statements required.
5.    Jelaskan dan gambarkan component of management accounting.
6.    Jelaskan komponed CO dan EC (enterprise controlling) terdiri dari beberapa key controlling capabilities.. apa saja?
· Cost center accounting
It is useful for a source related assignment od overhead costs to the location where they occurred.
· Internal orders
You use internal orders to collect and control cost according to the job that incurred the costs.
· Activity Based Costing
Activity Based costing analyzes cross departemental business processes.
·Product cost controlling
Product cost controlling calculates the cocts tahat occur during manufacture of a product or provision of a service.
·Profitability analysis
Profitability Analysis analyzes the profit or loss of an  organization by individual market segment.
7.    Jelaskan cost center accounting
It is useful for a source related assignment od overhead costs to the location where they occurred.
8.    Jelaskan Internal orders
You use internal orders to collect and control cost according to the job that incurred the costs.
9.    Jelaskan Activity based costing
Activity Based costing analyzes cross departemental business processes.
10. Jelaskan Product cost controlling
Product cost controlling calculates the cocts tahat occur during manufacture of a product or provision of a service.
11. Jelaskan Profitability analysis
Profitability Analysis analyzes the profit or loss of an      organization by individual market segment.
12. Sebutkan dua key enterprise capabilities
ü  Profit center accounting: Profit center accounting evaluates the profit or loss individual, independent areas within organization.
ü  Consolidation : Enterprise Controlling Consolidation (EC-CS) provides the ability to consolidate financial data for both external (legal) and external (profit center) accounting perspectives.
13. Jelaskan profit center accounting
Enterprise controlling’s profit Center Accounting (EC-PCA) provides you with an internal view of your profitability. EC-PCA makes it possible to valuate the operating profit of different areas or units within your enterprise.
14. Jelaskan Consolidation
Enterprise Controlling Consolidation (EC-CS) provides the ability to consolidate financial data for both external (legal) and external (profit center) accounting perspectives.
15. Jelaskan master data
The mySAP Financials Controlling application carries out cost and revenue element accounting in a single controlling area only, the primary organizational element of controlling.
16. Gambarkan organizational element in controlling
17. Jelaskan the controlling area
The controlling area forms a framework within which CO processes cost and revenue element transactions and all CO documents.
The controlling area represents a closed system used for cost accounting purposes within an organization.
18. Jelaskan overhead cost controlling
Overhead in planning, monitoring, control and coordination in such areas as research and development , procurement , work scheduling and maintenance is gaining more importance.
19. gambarkan Overhead cost controlling
20. Jelaskan cost center accounting
You used Cost Center Accounting for controlling purposes within your organization. It is useful for a source-related assignment of overhead cost to the location wheere they occurred.
21. Jelaskan Internal oder
You use internal orders to collect and control costs according to the job that incurred the costs. You can assign budgets for these jobs, which the system monitors, to ensure that the budgets are not exceeded.
22. Jelaskan jenis-jenis internal order
·         Standard orders used only for monitoring objects in Cost accounting (such as, advertising or trade fair orders), or
·         Productive orders that are value-added, that is, order that can be capitalized (such as in-house construction of an assembly line).
23. Gambarkan  internal order
24. Jelaskan activity based costing
Analyzes cross-departmental business processes.
25. Jelaskan Product cost controlling
Calculates the costs that occur during manufacture of a product, or provision of a service.
26. Jelaskan tools product cost controlling
·         Product Cost Planning
·         Cost Object Controlling
·         Actual Costing
·         Information System
27. Jelaskan manfaat dari  product cost contro lling
·         Plan your product costs accurately
·         Compare alternative cost estimates to optimize your business decisions
·         Monitor your product costs in every stage of the manufacturing process
·         Calculate actual costs by period
28. gambarkan activity based costing.
29. Jelaskan profit center accounting
Evaluates the profit or loss of individual, independent areas within an organization.
30. Jelaskan Integration
31. Jelaskan financial accounting
32. Jelaskan asset accounting
33. Jelaskan material management
34. Jelaskan material consumption
35. Jelaskan production planning
36. Jelaskan Personnel administration and payroll
37. Gambarkan Cost and Revenue element accounting